Para Pejabat Harus Pandai Dan Jeli Mendengar Apa Yang Disampaikan Masyarakat
Bantul Bersholawat, 26 Maret 2016 di Lapangan Trirenggo.
Diceritakan, ada seorang anak meminta doa kepada orang tua nya, “Wahai ayahku, wahai ibuku, doakan saya supaya saya selamat dunia dan akhirat”. Lalu ibu itu dan bapak dengan segera mereka mendoakan, “Wahai anakku, aku doakan supaya engkau mendapat fitnah”. Si anak ini terkejut. Fitnah disini maksudnya ujian. “Mengapa engkau mendoakan saya mendapat fitnah?”
Kata ayah tersebut, “Kalau engkau mendapatkan ujian atau fitnah, engkau akan menjadi orang yang hebat, tetapi kalau engkau selalu dipuji sama orang, maka engkau akan menjadi orang yang tersesat”
Subhanallah…
Akhirnya menjelang beberapa hari, si anak itu mendapatkan fitnah dan anak itu mengatakan, “ini doa orang tuaku dikabulkan oleh Allah”. Sewaktu diadu caci, sewaktu dijelek-jelekkan oleh masyarakat, sedangkan dia tidak melakukannya, dia tidak termasuk seperti apa yang dikatakan masyarakat tersebut, dia bersyukur kepada Allah. “Alhamdulillah Ya Allah, mudah-mudahan aku tidak seperti apa yang dikatakan masyarakat tadi”
Dan dia terus berjuang untuk memberi yang terbaik.
Orang itu kalau sudah mulai menghadapi tantangan, itu berarti ia sudah mulai menjadi orang yang baik. Tapi kalau orang belum menghadapi tantangan, dia belum menjadi baik. Bagaimana dia mau menjadi baik kalau dia tidak ada tantangan sama sekali.
Siapapun masyarakat, terutama yang ada di Bantul ini, apapun yang terjadi di sekitar kita, kita jadikan semua itu adalah ilmu.
Sewaktu orang mencaci kita, seandainya tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan, kita berdoa kepada Allah. “Ya Allah jangan sampai saya menjadi orang yang seperti diucapkan orang-orang tersebut”.
Seandainya kita ini dipuji dan disanjung oleh orang, sedangkan kita tidak seperti apa yang disanjungkan atau tidak sesuai dengan sanjungan tersebut, kita minta kepada Allah, “Ya Allah mudah-mudahan apa yang disanjungkan orang-orang kepadaku itu menjadi kenyataan”
Jadi kalau begitu InsyaAllah tidak ada yang sombong dan tidak ada yang sakit hati.
Dicaci dia tidak sakit hati, karena dia tahu dengan cacian itu dia akan menjadi orang yang kuat, orang yang hebat, orang yang akan terus maju ke depan.
Dipuji dia tidak merasakan dirinya itu lebih hebat daripada yang lain. Dia selalu merasakan dirinya yang salah dan dirinya yang kalah, dan dirinya yang berkurang. Dia mohon kepada Allah supaya sesuai dengan apa yang dipujikan orang tadi.
Jadi Bapak dan Ibu, mari di jaman akhir ini banyak masalah-masalah yang kita hadapi. Masalah rumah tangga, masalah keluarga, masalah ekonomi, masalah ilmu, masalah-masalah di luar. Bagaimana kita ini bisa mengatasi masalah itu, ayo kita ikut bersama-sama kepada orang-orang yang telah menuntunkan kebenaran kepada kita .Para romo-romo Kyai, para ulama yang telah mempunyai sanad menuju kepada Rasul SAW.
Alhamdulillah ten mriki akeh pondok-pondok pesantren. Alhamdulillah wonten Krapyak, wonten Ngrukem, wonten pondok-pondok pesantren yang lainnya yang ada di sekitar kita, di Bantul ini. Luar biasssaaa..
Ikut mereka, ampun melu sek boten jelas.
Jadi istilahnya, kulo jenenganipun kalau mau pergi kemanapun, naik bis, kereta menuju Jakarta.. nanti pasti sampai Jakarta. Pergi ke Jakarta lihat bus-bus dari sana, “Jogja-Jakarta” kamu masuk, InsyaAllah aman sampai Jakarta. Sebab itu sudah ada tulisannya, sudah ada sopirnya, sudah ada kernetnya. Njenengan tinggal bayar, numpak, mlaku tekan Jakarta.
Bus tidak ada tulisannya Jakarta, tidak ada tulisannya mana-mana, njenengan naik ora ngerti malah tekan Jawa Timur. Karena tidak jelas.
Nah, mari wahai masyarakat yang ada di Bantul mencari sesuatu yang jelas supaya kita itu sampai tujuan dengan jelas. Makanya sekarang hati-hati banyak aliran-aliran yang katanya begini dan begitu. Ayo awakedewe ra usah ngurusi, sing penting awakdewe dadi uwong sing jelas.
Aku iki arep neng surgo, yo bareng wae karo wong-wong Krapyak. Bareng wae karo wong-wong Ngrukem. Bareng wae karo wong-wong Magelang Watu Congol. Bareng wae karo wong-wong Kudus. Bareng wae karo wong-wong Darul Mushtofa, terus… iki jelas.
Bagaimana kita akan menunjukkan dan akan menjadikan manusia ini islam yg kuat… disini saya barusan dapat SMS/WA.. :
Bagaimana engkau yakinkan umat mengenai kebenaran islam jika yang engkau lakukan setiap hari hanya mencaci maki dan sumpah serapah?
Mbendino koe ki gur mencaci uwong, tp kamu mau meyakinkan bahwa islam itu agama yang benar. Lha lucu to??
Yang kedua : Bagaimana engkau ajarkan kebaikan islam jika kau tebarkan rasa benci dan permusuhan pada sesama atasnama kebenaran. Kamu seakan-akan membawa nama kebenaran tetapi kamu menebarkan permusuhan antara islam satu dengan islam yang lain. Jangan.
Islam itu indah, islam itu damai, jangan kau tebarkan permusuhan. Tebarkanlah kasih sayang terhadap sesama muslim.
Yang lainnya juga mengatakan bagaimana engkau bisa menebar rahmat kepada seluruh alam jika pada sesama manusia kelakuanmu kasar bengis dan biadab?
Bagaimana kamu ini bisa menebar rohmat sedangkan kamu berjumpa dengan sesama saja mengucap salam tidak mau. Berjumpa kepada sesama melihat saudara kamu sakit kamu tidak mau membantu. Kamu melihat saudara kamu yang miskin kamu tidak pernah peduli. Kamu hanya mencaci, kamu hanya menebarkan fitnah kesana-kemari. Apakah ini islam??? Ini bukan islam. Justru orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang yang menghancurkan islam.
Jadi mari kaum muslimin muslimat khususnya yang ada di Bantul ini siap untuk menebar rahmat sesama kita.
Tebar kasih sayang diantara kita, jadilah kita manusia yang manfaat bagi yang lain. Jadilah kita manusia yang setiap orang memandang kita, memandang kita, dia merasakan nikmat dan dia kenal Allah. Jangan sampai kita seakan-akan membawa Al-Quran tetapi justru orang yang memandang kita membenci kita. Jangan.
Rasul Muhammad Shollallahu’alaihi wassalam, beliau adalah manusia yang tidak pernah ada orang yang membenci pribadi beliau, tidak ada. Lawan dan kawan semua cinta kepada Rasulullah. Dikatakan wajah beliau sendiri sudah membawa rohmat, ucapan beliau membawa rohmat, pandangan beliau pandangan yang penuh dengan kasih sayang, penuh dengan rohmat. Pendengaran beliau pendengaran yang penuh dengan rohmat. Semua yang dimiliki adalah rohmat bagi seluruh alam. Jadi beliau selalu mendengar keluh kesah umatnya bahkan makhluk-makhluk Allah yang lain. Pepohonan mengeluh kepada Rasulullah didengar oleh Rasulullah. Binatang-binatang mengeluh kepada Rasulullah didengar dan dilakukan apa yang menjadi keinginan binatang-binatang tersebut. Sabahat-sahabat Rasulullah mengeluh kepada Rasulullah didengarkan oleh Rasulullah dan dilakukan oleh Rasulullah.
Cerita yang paling indah yaitu cerita Rasulullah waktu Isra wal Mi’raj. Beliau mondar-mandir sembilan kali.
Ada pendapat orang-orang jaman sekarang ada yang menyalahkan Nabiyallah Musa. Katanya Nabi Musa ini kurang ajar, Nabi Musa ini sangat kurang adab dengan Nabi Muhammad. Beliau menyuruh Nabi Muhammad kembali kehadirat Allah. Di sini kalau kita ambil ilmu sebenarnya semua kejadian itu penuh dengan ilmu. Nabi Musa as beliau bukan kurang ajar atau tidak adab dengan Rasulullah, Allah akan menjadikan ringan bagi umat Nabi Muhammad sholat menjadi lima waktu karena Nabi Musa. Kalau disaat itu Nabi Musa tidak memerintahkan Rasulullah untuk kembali, Allah tidak akan mengurangi sholat kita menjadi 5 waktu. Sholat yang 5 waktu yang sama Allah diberikan pahala bagaikan 50 waktu.
Sebagaimana Allah SWT berfirman : manjaa’ abil hasanati falahuu ‘asyru amtsaalihaa, Satu kebaikan dibalas oleh Allah sepuluh kebaikan. Satu waktu sholat dibalas 10, kalau 5 waktu berarti dibalas 50 waktu sholat.
Disitu Nabi Musa menyampaikan, “Ya Muhammad, Ya Rasulullah, pergilah kembali kepaada Allah minta keringanan untuk umatmu.”
Disitu Rasulullah mendengar dan Rasulullah mengatakan sami’na wa ato’na dan kembali Rasulullah kehadirat Allah.
Sembilan kali Rasulullah tidak merasakan capek. Rasulullah selalu mendengar dan ini juga InsyaAllah amalan bagi para pejabat kita. Para pejabat para pemimpin itu harus jeli dalam memandang dan harus pandai betul mendengar apa yang disampaikan masyarakat. Harus menerima dan berusaha untuk menyampaikan atau.untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan-keinginan masyarakat. Sebagaimana Rasulullah.. bukan Rasulullah itu tidak tau kalau umatnya itu tidak mampu, Rasulullah tahu, tetapi Rasulullah mengikuti perintah Nabi Musa.
Dan disitu Nabi Musa ingin melihat wajah Rasulullah sembilan kali, bukan cuma sekali. Dan itu pula Rasulullah merasa gembira karena bisa jumpa kepada Allah 9 kali pula. Ini pendengaran Rasulullah yang luar biasa.
Perintah seperti itu dilaksanakan dan perintah Allah disampaikan disaat para sahabat-sahabat Rasulullah terhinakan oleh orang-orang kafir di waktu itu. Mereka orang-orang kafir Quraisy yang ada di Mekah menanti Rasulullah SAW, lalu Rasulullah turun dari Isra wal mi’raj. Rasulullah menyampaikan kepada Abu Jahal, kepada Abu Lahab bahwa aku tadi malam berjalan minal Masjidil Haram ilal Masjidil Aqsa dan sampai ke Sidrotul Muntaha. Dianggap Rasulullah ini gila oleh orang-orang kafir. Perjalanan yang singkat tetapi karena itu perintah disampaikan. Karena ini perintah, Rasulullah sampaikan dan Rasulullah tidak takut kalau dikatakan gila, tidak takut dikatakan begini, tidak pernah takut. Karena benar.
Wahai para pemimpin dan pejabat jangan kalian takut kalau memang itu benar lakukan kebenaran itu. Allah yang akan melindungi anda, Allah yang akan membentengi anda, Allah yang akan menjadikan anda selamat dunia dan akhirat. Buat apa kita kelihatannya indah di depan manusia tetapi di akhirat kita tidak mendapat bagian.
Apa nikmatnya kalau di dunia yang fana ini cuma 60 70 tahun kita merasakan nikamt, tetapi nanti yang abadi di akhirat, kita selalu mendapatkan laknat dari Allah SWT. Tidak akan nikmat.
Mari kita usaha. Manusia tidak ada yang mulus, manusia tidak ada yang semuanya itu ma’sum terjaga kecuali Rasul Muhammad Shollallahu’alaihi wasalam.
Kita pasti penuh dengan kesalahan, penuh dengan dosa, ayo kita kerjasama antara satu dengan yang lain. Saling mengingatkan bukan saling mencaci. Kalau kita melihat pejabat kita salah, bukan terus kita buka koran atau media kita tebarkan semua kesalahan dia di muka bumi ini, supaya orang tahu kalau pejabat kami ini salah. Itu orang-orang yang tidak muslim. Itu bukan orang-orang yang islam dan iman.
Orang yang islam dan iman kalau dia mendengar dan melihat saudaranya yang salah, dia datangi dengan penuh kasih sayang. Karena dia tahu saudaranya dalam keadaan salah. Bukan dia justru menebar kesalahan kemana-mana, dia datang kepada saudara tersebut dan dia mengatakan, “wahai saudaraku, aku cinta kepadamu, kenapa engkau melakukan ini? Ini satu hal yang salah. Jangan kau lakukan kembali. Aku doakan.” Dan itu dirahasiakan. Ini akhlak Rasulullah.
Itulah yang perlu kita tiru.
Di jaman ini, banyak manusia-manusia yang kadangpun tidak salah dibesar-besarkan seakan-akan memiliki salah, demi untuk mencari kepentingan pribadi atau kedudukan-kedudukan pribadi.
Buat apa kita hidup, sekarang atau esok kita juga akan mati. Lebih baik kita mempersiapkan diri.
Saya ajak Bapak bupati dan wakil ayo kita bangun Bantul ini dengan kejujuran, dengan kebenaran, tunjukkan yang haq, yang bathil kita singkirkan pelan-pelan. Kita tidak bisa merubah dengan segera atau seperti orang membalik tangan. Semua perlu pengorbanan, semua perlu dengan masa yang cukup. InsyaAllah akan diganti oleh Allah semenjak niat-niat kita ini niat2 yang baik. Kalau kita niat baik, Allah tidak pernah mengingkari janjiNya, pasti akan diberi kemudahan oleh Allah.
Jaman Rasulullah ada Musailamah Al Kadzab, banyak orang-orang yang munafik di jaman Rasulullah. Mereka dekat dengan Rasulullah tetapi mereka justru menjelek-jelekkan Rasulullah. Mereka dekat dengan Rasulullah, justru setelah meninggalnya Rasulullah mereka mengaku sebagai nabi. Subhanallah.
Jangan khawatir, Rasul semua telah merasakan. Apa yang dirasakan kita saat ini sudah pernah dirasakan Rasulullah, dan Rasulullah berhasil mengatasi itu semua. Kita kenapa tidak berhasil? Karena kita tidak meniru Rasulullah. Kalau kita meniru Rasulullah pasti kita akan berhasil. Rasulullah cuma 23 tahun dunia semua bisa berubah. Kenapa kita yang sudah sekian tahun merdeka perubahan-perubahan itu tidak begitu nampak? Perubahan-perubahan fisik mungkin kita sudah melihat, tetapi perubahan mental ini yang perlu kita rubah. Kalau fisik InsyaAllah Indonesia sudah hebat, tetapi mental-mental bangsa Indonesia ini yang harus kita rubah, harus kita ganti dengan mental-mental Muhammad Shollallahu’alaihi wassalam. Mental-mental cinta kepada agama, cinta kepada negara, cinta kepada ulama, cinta kepada sesama, cinta kepada seluruh makhluk ciptaan Allah dimanapun berada.
InsyaAllah mental-mental kita melalui Bantul bersholawat ini akan berubah menjadi mental-mental yang penuh dengan power, penuh dengan kekuatan-kekuatan Ilaihiah,.kekuatan-kekuatan Allah, kekuatan-kekuatan islam, kekuatan-kekuatan Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi wassalam. Tunjukkan akhlak kita, tunjukkan bagaimana kita adalah islam, islam itu selalu membawa kesejukan di masyarakat yang ada. Sebagaimana di jaman Rasulullah yang dilakukan beliau, beliau pun juga menghadapi orang-orang kafir, menghadapi orang-orang non muslim, tetapi tidak satupun kafir dan non muslim merasa terganggu dengan adanya Nabi Muhammad, terganggu dengan sahabat Nabi Muhammad. Mereka justru merasa aman, merasa senang, merasa nyaman tinggal berdampingan dengan Nabi Muhammad. Itu yang harus kita terapkan di negeri yang kita cintai ini. Itu yang harus kita ikuti di negeri ini. Jangan kita ikut pada hal-hal yang selalu menimbulkan emosi, selalu menimbulkan suudzon, selalu menimbulkan perpecahan diantara kita. Mari wahai umat islam, mari kita rapatkan shof-shof kita agar kita menjadi islam yang kuat, islam yang damai, islam yang penuh dengan rahmat, islam pembawa rahmatan lil’alamin.
Aamiin Yaa Robbal ‘alamiin..
Mudah-mudahkan kita selamat, bisiril Fatihah…
Comments
Post a Comment